Kajen- Pekalonganberita.com– Untuk meningkatkan mutu kualitas hasil lulusannya, YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan membekali sumber daya manusia pengajarnya. Seperti menggelar Seminat di Masjid YMI Kamis (9/5) pagi.
Ketua Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Mutamam mengatakan, seminar ini digelar untuk meningkatkan SDM karena pihaknya terus melakukan pembangunan di berbagai bidang.
“Pada kesempatan ini kami memanggil dua pemateri yakni Dosen UIN Gusdur alumni Kanada dan Australia Nur Kholis dan Konsultan Bank Dunia untuk Pengembangan Madrasah dan sekolah di Kemenag dan Kementerian Kebudayaan dan Reset Pendidikan Tinggi Muslich,” katanya.
Menurutnya, langkah yang dilakukan ini merupakan paket besar pengembangan SDM di YMI, atau untuk memperkaya pengetahuan, maupun kesiapan professional menjadi guru karena menjelang tahun ajaran baru.
“Ini langkah pengembangan SDM guru, untuk peningkatan kualitas hasil lulusan. Apalagi didukung dengan program dari Satgas berupa penghantaran alumni di SMA, MA, ke perguruan tinggi bagus dan pesantren-pesantren besar, nasional maupun luar negeri baik barat maupun timur tengah,” ujarnya.
Konsultan Bank Dunia untuk Pengembangan Madrasah dan sekolah di Kemenag dan Kementerian Kebudayaan dan Reset Pendidikan Tinggi Muslich mengatakan, kesuksesan pendidikan bisa terwujud ketika membuat siswa merasa rileks, aman, nyaman serta tidak ada rasa takut.
“Ketika itu terpenuhi maka Insya Alalh ilmu yang ingin kita sampaikan bisa tersalurkan dengan baik. Kondisi pendidikan saat ini menurut saya semuannya bagus. Kita harus yakin, jangan sampai ada alasan apapun, karena semua berpotensi memperbaiki diri,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen UIN Gusdur alumni Kanada dan Australia Nur Kholis mengatakan, dalam pendidikan kita tidak bisa menggunakan pendekatan lama tapi menggunakan pendekatan baru.
“Kurikulum merdeka itu, kurikulum suka-suka, maksudnya adalah silahkan rumuskan sendiri. Kurikulum merdeka itu sebenernya kurikulum pondok pesantren awal. Seperti kiai ya memposisikan sebagai teman serta pembelajaran tidak harus di dalam kelas,” paparnya.