Kota Pekalongan – Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) atau kompetensi karyawan, Bank Pekalongan menggelar Pelatihan Analisa Pembiayaan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Hotel Dafam Pekalongan, Sabtu (11/2/2023). Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE hadir memberikan pengarahan kepada para pegawai Bank Pekalongan.
Walikota Aaf, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa analisa kredit menjadi sektor yang penting bagi lembaga keuangan. “Alhamdulillah Bank Pekalongan berupaya meningkatkan SDM karyawannya melalui pelatihan tentang analisa pembiayaan. Analisa kredit merupakan sektor penting di lembaga keuangan, kalau analisa salah misalnya dalam menentukan jaminan atau lainnya maka resikonya tinggi,” terang Aaf.
Disebutkan Aaf bahwa ini juga bagian untuk menyiapkan Bank Pekalongan untuk hijrah ke syariah. Hari ini menggandeng Mualat Institut dalam penguatan SDM karyawan-karyawati Bank Pekalongan. “Dukungan Pemerintah Kota Pekalongan untuk Bank Pekalongan besar karena sahamnya mutlak milik pemkot. Jadi Bank Pekalongan harus diimbangi dengan penguatan SDM,” jelas Aaf.
Terkait gedung baru, Bank Pekalongan rencana akan membangun di sebelah Hotel Dafam/ seberang Transmart tahun ini sehingga tahun 2024 nanti sudah bisa digunakan. “Di sini sepertinya tempat yang representatif, kelihatan ramai, dan tidak banjir. Kalau gedung lama ketika hujan semalam ada genangan. Semoga penguatan SDM ini mendukung peningkatan aset secara signifikan,” tandas Aaf.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Pekalongan H Agus Djunaedi SE menjelaskan bahwa kegiatan ini kerjasama dengan Mualat Institut untuk menganalisis pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah. “Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat sehingga permasalahan kredit di Kota dapat diselesaikan. Tahun ini tengah masa pemulihan usai pandemi Covid-19,” ungkap Agus.
Disampaikan Agus untuk pelatihan ini melibatkan seluruh dureksi dan seluruh karyawan di Bank Pekalongan agar pemahaman tentang pembiayaan dapat menyeluruh, bisa saja dari teller nanti pindah ke bagian pembiayaan, jadi seluruh karyawan dan direksi dibekali pengetahuan ini.
“Harapannya analisis pembiayaan lebih baik, permasalahan terselesaikan seperti lelang, kerjasama kejaksaan dan stakeholder lainnya, dan kompetensi karyawan meningkat sehingga bisa kerja optimal,” tutur Agus.
Terkait gedung baru, kata Agus masih dibahas dengan BPKAD karena milik pemda harus disampaikan kepada Walikota bahwa aset mau digunakan. “Skemanya nanti ada penambahan modal namun untuk pembangunan dengan dari Bank Pekalongan secara mandiri,” tukas Agus.