Sekda Minta Koperasi Ikuti Perkembangan Zaman

KAJEN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar meminta agar koperasi dapat mengikuti perkembangan zaman, agar diminati generasi muda. Hal itu dikatakan Sekda dalam wawancara usai memimpin apel Hari Koperasi ke-75 di halaman Dinas Koperasi UMKM dan Naker Kabupaten Pekalongan, Selasa (12/7) pagi.

 

Bacaan Lainnya

Menurut Sekda, koperasi perlu belajar dari masa jayanya, di mana banyak koperasi memiliki indikator yang baik, mulai dari jumlah koperasi, koperasi yang sehat, dan kelonggaran dalam kredit. “Namun tidak mungkin kembali melihat kejayaan-kejayaan masa lalu tetapi kita juga harus belajar dari masa lalu. Kenapa mengalami kemunduran. Koperasi perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman, agar generasi muda kita lebih menyukai koperasi ke depannya, karena masa dan jamannya sudah berbeda” tutur Sekda Akbar.

 

Koperasi, kata dia, juga dapat mengambil peran mendukung kultur wirausaha masyarakat Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, menurutnya, koperasi perlu untuk melakukan pembenahan baik itu model bisnis dari konvensional ke professional serta pembenahan regulasi yang ada.

 

Sekda juga berharap, koperasi dapat mengambil peran untuk ikut mensejahterakan tidak hanya anggotanya saja tetapi juga seluruh masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Ia mengungkapkan, koperasi menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk tetap bertahan selama masa pandemi Covid-19. Pandemi cukup berdampak pada jumlah koperasi yang tidak sehat yang memerlukan dorongan dari pemerintah. “Kita mendorong dari Dinkop UMKM dan Naker untuk memiliki program-program yang bisa membangkitkan kembali koperasi di Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.

 

Kepala Dinkop UMKM dan Naker Dra. Hj. Siti Masruroh, M.Si menyebutkan data koperasi di Kabupaten Pekalongan di sistem atau aplikasi di Kementerian yang terdaftar yaitu sejumlah 634 koperasi. “Saat ini yang aktif per akhir Juni 2022 ada 151 koperasi. Aktif itu indikatornya adalah 3 tahun berturut-turut telah melaksanakan RAT.Dari 634 yang lain mungkin masih tetap aktif dan mereka tetap berkegiatan tetapi tidak melaksanakan RAT,” paparnya.

 

Dia juga mengatakan pihaknya terus mendorong koperasi agar bisa terus eksis dan aktif dengan melakukan pendampingan oleh penyuluh koperasi maupun melakukan kegiatan pelatihan untuk penguatan dan peningkatan sumber daya manusia koperasi serta melakukan pendampingan pertanggung jawaban dari pengurus dan pengawas koperasi kepada anggota.

 

Ketua Dewan Koperasi Indonesia H. Basori Anwar Kabupaten Pekalongan mengatakan mengakui dampak Pandemi Covid-19 begitu terasa untuk koperasi-koperasi yang memberikan pelayanan jasa pembiayaan dan kredit. “Koperasi di bidang perkreditan atau syariah mengalami penurunan rata-rata karena daya beli anggota menurun sehingga untuk angsuran menjadi terhambat,” tutur Basori.

 

Ia menuturkan, koperasi di Kabupaten Pekalongan terdiri atas beberapa jenis yaitu koperasi pinjam atau perkreditan, jasa dan paling banyak Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dia juga mengungkapkan koperasi di Kabupaten Pekalongan yang tidak dapat menyelenggarkan RAT dikarenakan memiliki kendala. “Itu menandakan bahwa yang aktif tetapi belum sehat dan belum bisa berjalan itu memang ada permasalahan baik internal maupun eksternal,” terang Basori.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *