Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen menata dan mengembalikan fungsi Kawasan Alun-alun sebagai Pusat Pengembangan Kota sekaligus Ruang Publik dan Terbuka Hijau, sehingga di kawasan tersebut akan kembali ditata rapi dan lebih baik. Usai bersih dari Pedagang Kaki Lima (PK5), Kawasan Alun-Alun Kota Pekalongan kembali dilakukan penataan, terutama di sisi Selatan yang pada tahun 2022 lalu telah dilakukan penataan fisik ulang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo menjelaskan bahwa, penataan fisik di sisi Selatan Alun-Alun Kota Pekalongan pada akhir Desember 2022 lalu sudah selesai 100 persen dan saat ini karena di awal pergantian Tahun Baru 2023 banyak masyarakat yang menyelonong masuk walaupun masih dilakukan penutupan, sehinga ada beberapa cat terutama di pedestrian rusak dan terlupas. Oleh karena itu, pelaksana masih memiliki tugas pemeliharaan selama 6 bulan ke depan.
“Mereka setiap hari melakukan pemeliharaan berupa perbaikan dan pengecatan. Sebagaimana aturan yang berlaku, pemeliharaan itu dilakukan apabila ada cat atau konstruksi yang rusak, mereka memiliki tugas untuk pemeliharaan selama 6 bulan ke depan sebelum diserahkan ke Pemkot melalui DLH,” ucap Joko, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/1/2023).
Menurutnya, Alun-Alun Kota Pekalongan bisa segera dibuka untuk umum usai penataan sisi Utara dan tengah Alun-Alun selesai dikerjakan. Adapun kegiatan penataan sisi Selatan Alun-Alun yang masuk dalam pengelolaan RTH oleh DLH ini dianggarkan sebesar Rp1,276 Milliar dari APBD Tahun 2022.
“Disana nanti ada tambahan area skateboard untuk masyarakat yang senang dengan olahraga sepatu roda. Kemudian, dilengkapi taman dan 2 unit pohon bernuansa batik Jlamprang, serta alas batako yang kekinian. Di kawasan Alun-Alun diharapkan juga bebas dari PK5,”pungkasnya.