Kota Pekalongan – Untuk mendapat daya tarik dari konsumen, pelaku usaha harus terus mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan produk unggulan, hal inilah yang dilakukan oleh kelompok usaha PPIP Srikandi Prima kelurahan Degayu yang menggunakan tanaman mangrove sebagai bahan baku utama pada produk olahan pangan dan minuman.
Ketua PPIP Srikandi Prima, Arofah mengungkapkan bahwa produk terbaru yang masih dikembangkan saat ini yaitu biting dan keripik daun mangrove, setelah sebelumnya ada produk lainnya seperti sirup, dodol, selai dan manisan.
Arofah mengaku memilih tanaman mangrove sebagai bahan baku utama semua produk unggulannya karena banyaknya populasi tumbuhan ini di sekitar lingkungannya, “Di sekitar kelurahan kami banyak tumbuh mangrove, sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan, menjadi mubazir, jadi kami olah makanan dan minuman terlebih untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” katanya belum lama ini.
Dijelaskan Arofah, dengan dibandrol harga 9 ribu rupiah, selain daun mangrove, bahan lain yang digunakan untuk membuat biting dan keripik mangrove yaitu tepung terigu, namun kedepan ia berupaya menemukan inovasi lain agar tidak lagi menggunakan tepung terigu dalam pembuatannya, cukup menggunakan daun mangrove saja.
Baru dimulai sejak bulan April 2022, bersama anggotanya Arofah berhasil masuk dalam 10 besar dalam lomba tingkat provinsi Jawa Tengah di tahun 2022, “Memang harus kreatif untuk menghasilkan produk yang unik, mudah-mudahan kedepan kami bisa pasarkan produk kami lebih luas tidak hanya di sini saja,” pungkasnya.