Pertukaran Guru, Tenaga Pendidik Laksanakan Observasi Lapangan 

Pertukaran Guru, Tenaga Pendidik Laksanakan Observasi Lapangan 

Kota Pekalongan- Pekalonganberita.com– Tenaga pendidik PAUD dan SD menindaklanjuti kegiatan bimbingan teknis transisi PAUD-SD bagi guru fase A dengan melaksanakan observasi langsung antar lembaga pendidikan, seperti yang dilakukan oleh guru SDN Medono 7 Kota Pekalongan ke KB Al-Falah Bendan, Senin (11/9/2023).

 

Bacaan Lainnya

Sumidarti, guru kelas 1 SDN Medono 7 Kota Pekalongan, Sumidarti mengatakan bahwa observasi ini merupakan langkah persiapan untuk menyongsong pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik SD fase awal.

 

Ia menuturkan bahwa masa transisi ini bukan masa yang mudah bagi anak, karena terdapat beberapa perbedaan tuntutan belajar antara metode belajar di Taman Kanak Kanak dengan pendekatan belajar di Sekolah Dasar.

 

Namun, ia berharap dengan adanya kegiatan pertukaran guru, nantinya guru SD dapat mendampingi dan membimbing peserta didik dalam beradaptasi dan melakukan berbagai penyesuaian secara cepat dan tepat.

 

“Mudah-mudahan kedepan lebih baik, bersama-sama kami bisa mempersiapkan semua tujuan yang ditargetkan oleh Dinas Pendidikan dan Kemendikbud Ristek, sehingga anak-anak kami nantinya tidak kaget dari PAUD ke SD, tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala KB Al-Falah Bendan Kota Pekalongan, Tri Yulianti menuturkan bahwa kota Pekalongan menjadi kota di Jawa Tengah yang mengawali kegiatan pertukaran guru PAUD-SD yang dilaksanakan selama 6 hari. Ia menuturkan, selama 2 hari berupa kegiatan observasi, kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung mengajar oleh guru SD di PAUD dan guru PAUD di SD.

 

“Kegiatan ini merupakan pilot project Kota Pekalongan, setiap lembaga pendidikan saling bertukar guru dengan mengirimkan 1 tenaga pendidik, karena ini kegiatan perdana ini menjadi tantangan bagi kami tapi tidak dijadikan beban, memecahkan permasalahan yang di lapangan untuk menemukan solusi kedepan bagaimana apa yang harus dibentuk selanjutnya,” katanya.

 

Tri melanjutkan SD tidak ada guru pendamping berbeda dengan guru PAUD, diharapkan guru SD bisa mengcover lebih optimal bagaimana menangani peserta didik yang memiliki karakter berbeda dengan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *