Oleh
Dr. Ika Arifianti, M.Pd.(Dosen Unikal)
Mahasiswa semester akhir memiliki tugas menyelesaikan skripsi. Lantaran menjadi ukuran mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Makin cepat diselesaikan makin cepat pula lulus, menyelesaikan jenjang strata S1.
Upaya dalam mencapai gelar akademik strata satu harus diawali dengan semangat dan motivasi yang tinggi serta terjalin kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Dosen sendiri memiliki kewajiban membimbing sampai selesai, dengan agenda bimbinggan yang terencana. Mahasiswa memiliki kewajiban konnsultasi secara berkala agar skripsi selesai tepat waktu.
Beberapa motivasi mahasiswa agar segera menyelesaikan skripsi salah satu karena, telah memiliki calon pendamping sehingga makin cepat skipsi selesai makin cepat nikah. Motivasi lainnya tidak ingin membebani orang tua terlalu lama, karena orang tua bekerja keras membiayai kuliah, lannya ada tuntutan pekerjaan, hingga dead line beasiswa, banyak mahasiswa yang kuliah dengan sumber dana beasiswa sehingga harus lulus tepat waktu.
Kelulusan mahasiswa tepat waktu harus didorong adanya motivasi dan kemandiriian. Mahasiswa tidak bergantung dengan teman, karena proses skripsi agar lulus tepat waktu harus dimulai dari diri sendiri. Penuhi referensi pendukung, pilihtopik yang paling disukai di matakuliah, kerjakan secara konsisten, terukur, dan berkelanjutan.
Skripsi dikerjakan dengan penuh kebahagiaan menjadi kunci utama dalam mengerjaakan skripsi. Kenapa harus bahagia dalam mengerjakan skruipsi? karena proses skripsi harus dengan mood yang baik, hatiytenang dan Bahagia. Apabila pikiran kacau, mood tidak baik mustahil akan melahirkan kata-kata indah dan terstruktur.
Nuansa akademik harus selalu muncul dalam setiap tulisan skripsi. Proses selesainya skripsi merupakan hasil belajar secara berkala. Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”.
Banyak contoh kemandirian yang dilakukan saat mengerjakan skripsi diantaaranya, focus dengan tujuan tanpa interverensi orang lain, artinya tetap berjalan melangkah tanpa menghirauikan keadaan sekeliling yang terkadang membuat patahsemangat. Lainnya bisa mencari referensi sendiri, bahkan sampai browsing dan datang ke kampus kampus lain untuk mencari referensi pendukung skripsi.
Jalin komunikasi dengan kakak tingkat secara personal yang memiliki topik yang sama atau haampir sama. Lalu tukar pikir dan belajar dari alumni yang kajian skripsinya ada kemiripan atau sekedar sharing seputar jurnal dan sistematikaskripsi. Mahasiswa juga harus meluangkan waktu secaara khusus artinya konsisten bimbingan dan revisi segera diselesaikan tanpa menuda waktu lagi.
Apabila dalam diri mahasiswa sudah ada ide yang tepat, sudah ada gambaran, topik yang tepat, maka dosen pembimbing akan lebih mudah mengarahkan dan menjembatani alur skripsi agar selesai tepat waktu.
Pemilihan topic skripsi harus diawali dengan suka pada salah satu mata kuliah, setelah suka maka mahasiswa akan merasa nyaman tidak terbebani dalam mencari referensi dan menyelesaikan skripsi.
Berbeda jika mahasiswa menyelesaikan skripsi dengan topic asal-asalan karena terdesak waktu akan di DO atau sekedar ikut teman-temannya. Skripsi yang dikerjakan akan menjadi beban yang tak kunjung selesai karena tidak ada unsure dari dalam dirimahasiswa.