Kota Pekalongan – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) secara proaktif diterjunkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) setempat untuk membantu percepatan capaian vaksinasi di Kota Pekalongan, salah satunya yang terlihat di gerai vaksinasi yang dibuka oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children dan Migrant Care menggandeng sejumlah komunitas dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui puskesmas Medono, berlangsung di Aula Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (24/2/2023).
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi melalui Sekretaris Dinasnya, Pamungkas Tunggul mengungkapkan bahwa, Migrant Care bekerjasama dengan Dinsos-P2KB dan Dinkes melalui puskesmas setempat saat ini bertugas mempercepat terbentuknya herd immunity di Kota Pekalongan.
“Mengingat, sampai saat ini capaian booster di Kota Pekalongan masih rendah. Sehingga, Dinsos-P2KB Kota Pekalongan menerjunkan sejumlah pendamping PKH untuk akselerasi vaksinasi terutama untuk capaian vaksin booster,” kata Tunggul, sapaan akrabnya.
Lanjut Tunggul menambahkan, salah satu persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus melengkapi dosis vaksinasinya. Sejauh ini, dalam penyaluran bantuan mempersyaratkan KPM bansos sudah harus vaksin sampai dosis 3 atau booster 1, karena booster 2 untuk masyarakat umum diatas 18 tahun ini baru diberlakukan 24 Januari 2023 lalu.
“Total pendamping PKH Kota Pekalongan yang kami terjunkan 26 orang. Tugas mereka adalah karena persyaratan bansos, mereka meminta semua KPM PKH yang dibawah binaannya segera melengkapi vaksinasinya. Harapan kami, melalui kegiatan vaksinasi inklusif ini terjadi peningkatan total populasi masyarakat yang divaksin di Kota Pekalongan, sehingga herd immunity bisa segera terbentuk,” tegasnya.
Perwakilan pendamping PKH Kota Pekalongan, Dian menjelaskan bahwa, secara teknis di lapangan, sosialisasi pentingnya melengkapi vaksinasi ini, pendamping PKH memberikan edukasi pada saat jadwal pertemuan kelompok KPM sebelum hari H pelaksanaan vaksinasi.
“Ternyata, mereka sebagian sudah banyak yang paham tentang hal tersebut. Kami juga sampaikan ke grup WhatsApp dan Alhamdulillah mereka banyak yang sudah dengan kesadaran sendiri ikut vaksin,” papar Dian.
Dian menyebutkan, berdasarkan data Dinsos-P2KB, ada sekitar 11.354 KPM terhitung pada saat data penyaluran bansos tahap 4 Tahun 2022.
“Selain KPM bansos, penyandang disabilitas dan lansia juga turut menjadi perhatian untuk diprioritaskan menerima suntikan vaksinasi,” imbuhnya.
Koordinator Vaksinasi dari Komunitas Pemuda Penggerak Vaksin Kota Pekalongan, Isma Faricha menambahkan, untuk target sasaran pelaksanaan vaksinasi inklusif yang menyasar masyarakat rentan seperti penyandang disabilitas, penerima manfaat bansos, lansia, dan sebagainya per lokasi gerai vaksin sebanyak 150-200 orang bisa tersuntik vaksin.
“Dalam pelaksanaan vaksinasi inklusif ini kami melayani masyarakat yang belum melengkapi dosis 1,2, 3 atau booster 1, dan 4 atau booster 2. Sejauh ini, Alhamdulillah masyarakat sudah cukup antusias mengikuti vaksinasi, mengingat saat ini vaksin menjadi salah satu persyaratan masyarakat untuk mengakses bantuan, masuk atau menggunakan fasilitas umum, dan sebagainya,” beber Isma.
Isma berharap, setelah masyarakat melengkapi vaksinasinya, mereka bisa senantiasa sehat, bugar dan terhindar dari berbagai virus, termasuk virus Covid-19.
“Mereka juga bisa dimudahkan untuk mengakses bantuan atau menggunakan sarana publik dan mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini bisa segera menjadi endemi,” tandasnya.