KAJEN – Pemkab Pekalongan targetkan pembebasan lahan untuk pembangunan tanggul banjir rob selesai April 2023 mendatang. Untuk itu, guna menindaklanjuti pertemuan perwakilan Pemkab Pekalongan dan DPRD bertemu dengan Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (07/02/2023) langsung dilakukan sosialisasi bersama pemerintah desa dan pemilik lahan.
Kabid PSDA Dinas PU-Taru Kabupaten Pekalongan Budi Antoyo usai sosialisasi menyampaikan bahwa warga tak keberatan dan sangat bersedia menjual lahan mereka untuk proyek itu.
Berdasarkan perencanaan, lahan yang dibutuhkan untuk proyek itu seluas 5 hektare. Urusan persiapan pembebasan lahan ini, kata Budhi, digarap oleh Pemkab Pekalongan dengan APBD sebesar Rp 1,8 miliar.
“Sementara untuk pembangunannya sebesar Rp 700 miliar dari APBN,” ucapnya.
Sesuai rencana pembangunan, proyek membutuhkan lahan seluas 2,38 hektare di sebelah kiri sungai, dan 0,48 hektare di sebelah kanan sungai. Tahap pertama, Pemkab Pekalongan baru akan mengurus pembebasan lahan sebelah kiri sungai.
“Lahan kiri sungai ini ada 20 sertifikat dengan tujuh orang pemilik. Sebelah kanan ada dua sertifikat dengan dua pemilik,” sebutnya.
Adapun dalam sosialiasi kemarin, warga meminta Pemkab Pekalongan tak hanya membeli lahan yang dibutuhkan untuk proyek. Tapi juga sisa lahan yang tak terdampak. Pasalnya sisa lahan itu masih satu lingkup bidang.
“Misalnya warga punya 900 meter persegi. Tapi yang kami butuhkan hanya 800. Sisa 100 ini mereka minta juga dibeli,” jelasnya.
Soal itu, lanjutnya, akan dibahas pada tahap berikutnya. Setelah lahan-lahan yang dibutuhkan proyek terpenuhi.
“Ya, permintaan warga ini nanti kami sampaikan ke Pemkab,” ujarnya. (Radar Pekalongan)