KAJEN- Berdasarkan data dari pemerintah daerah, saat ini pasien positif corona di Kabupaten Pekalongan bertambah dari jumlah 9 bertahan beberapa minggu lalu, kini tambah 3 orang sehingga jumlahnya menjadi 12 orang. Dari 12 positif tersebut, 5 orang sudah sehat. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.
Ia mengatakan, pada saat Kabupaten Pekalongan dinyatakan sebagai zona merah, pemkab mengeluarkan maklumat agar seluruh pusat kegiatan ibadah tidak hanya umat Islam, melakukan penutupan sementara. Mengenai perkembangan berikutnya progress report laporan dari pemerintah pusat, pada minggu Ke-23, karena ini bersifat fluktuatif, kondisi Kabupaten Pekalongan semakin baik. Pada minggu Ke-23 Kabupaten Pekalongan dinyatakan sebagai zona hijau.
“Oleh karena itu kegiatan-kegiatan sosial keagamaan, kegiatan ekonomi, kegiatan yang berkaitan dengan kerumunan masyarakat pelan-pelan dibuka tapi dengan syarat prosedur protocol kesehatan,” ujarnya.
Hal ini menurut bupati karena dua alasan medis. Pertama, tidak ada satupun ahli epidemologi yang bisa memprediksi kapan covid19 ini akan hilang. Kedua, sampai hari ini belum ada satu vaksinpun yang standar yang sudah disepakati oleh WHO menjadi obat. Menyikapi hal tersebut pemkab sudah mengeluarkan edaran kepada masyarakat untuk memulai pengajian-pengajian, tapi tetap menaati protocol kesehatan demi kebaikan semua.
“Pemkab mengikuti petunjuk dari pemerintah pusat dan pemprov tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Secara komulatif, posisi Kabupaten Pekalongan tergolong baik. Masih nomor tiga terbawah Jateng,” paparnya.
Seluruh warga masyarakat Kabupaten Pekalongan walaupun dalam situasi wabah seperti saat ini, tetap sehat lahir batin berkat doa para kyai, ikhtiar lahir, termasuk gugus tugas yang dibentuk Muhammadiyah dan ormas lain , pemuda masjid, semua bergerak membantu sehingga hasilnya secara komulatif Kabupaten Pekalongan masih baik, dibanding daerah lain yang melakukan proses PSBB, lockdown maupun PKM (pembatasan kegiatan masyarakat).
“Terlihat di Kabupaten Pekalongan pasar, toko, warung masih ramai, kita jaga diri masing-masing agar keadaan kita semakin baik. Melalui pengajian ini monggo silahkan mulai malam ini njenengan ngaos. Dalam masa covid ini standar WHO hanya menyelamatkan raga atau badan saja. Melalui momentum ini mari kita bangun jiwa, kita sehatkan badan kita sehingga Insyaalloh menjadi insan kamil, bertakwa kepada Alloh SWT, sehat jiwa dan raganya sekaligus memberikan manfaat kepada sesama,” harap Bupati. (Pekalonganberita,com)