Masyarakat Diminta Waspada, Kabupaten Batang Berpotensi Bakal Diguncang Gempa

BATANG – Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di zona rawan gempa. Pusat gempa tak hanya terjadi di area patahan Lempeng Eurasia maupun Lempeng Pasifik. Namun juga sesar-sesar aktif di daratan.

Beberapa pergerakan sesar aktif berpotensi menjadi penyebab terjadinya gempa besar, sebagai contoh Sesar Cimandiri di Cianjur, Jawa Barat dan Sesar Opak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bacaan Lainnya

Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan riset, sesar-sesar aktif baru ditemukan di berbagai tempat, khususnya di area Pulau Jawa. Sesar-sesar ini diyakini berpotensi menyebabkan terjadinya gempa, walaupun tidak dengan skala yang besar.

Salah satu sesar yang baru ditemukan itu adalah Patahan Weleri. Keberadaan sesar ini ditemukan BMKG Jateng. Dengan panjang mencapai 19 kilometer, sesar ini bisa menjadi potensi gempa baru yang mengancam masyarakat khususnya yang tinggal di daerah Batang dan sekitarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, berdasarkan peta kegempaan, jalur Patahan Weleri menjangkau delapan desa di tiga kecamatan di antaranya Desa Lebo, Krengseng, Sidorejo, Sawangan, Ketanggan, Kedawung, Kuripan, dan Desa Gondang. Namun potensi gempa pada patahan itu masih dalam batas rata-rata yang lebih kecil dan pelan jika dibanding sejumlah wilayah lain di Jateng.

Azmi menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada para kepala desa agar mereka memberikan pengarahan pada warga saat ada potensi gempa dengan keluar dari ruangan gedung. “Tapi warga tidak perlu khawatir adanya kemungkinan terjadinya gempa itu karena potensi kegempaan rata-rata masih berskala kecil dan pelan, namun kita imbau tetap waspada,” kata Azmi, Senin (13/3/2023) kemarin.

Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara, Heru Susanto Wibowo mengatakan, berdasarkan data yang sudah teridentifikasi, jumlah patahan di Jawa Tengah mencapai 13 titik.

Ia menjelaskan, Patahan Weleri tergolong patahan yang belum teridentifikasi karena belum ada aktivitas kegempaan yang terdeteksi di patahan ini. Walau begitu, pihaknya sudah memasang alat pemantauan gempa untuk memantau aktivitas patahan ini. Alat pemantauan itu diletakkan pada lokasi di Kecamatan Gringsing dan Paninggaran.

“Pemasangan alat atau jaringan pantauan gempa ini bertujuan juga untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah. Potensi terjadinya gempa di Patahan Weleri tidak terlalu besar karena tipe patahannya naik, bukan sejajar,” terang Heru.

Ia menambahkan, Patahan Weleri merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal antara 0-30 kilometer. Hal ini menyebabkan skala kegempaan masih dikatakan kecil

 

(Gonews.co)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *