Kota Pekalongan – Pekalonganberita.com– Kreatif, napi atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Kota Pekalongan mampu memproduksi keset bermotif atau karakter dari bahan perca.
Program ini merupakan bentuk pembinaan kemandirian yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada WBP usai bebas dari masa tahanan. Hal ini diungkapkan Kasubsie Bimbingan Kegiatan Rutan, Eko Kurniawan, Kamis (7/9/2023).
“Kami manfaatkan limbah kain dari produsen kaos olahraga di Pekalongan, beberapa karung kami ambil dan bawa ke rutan untuk dirinya dan dijahit menjadi keset motif atau karakter sesuai permintaan konsumen,” ungkap Eko.
Kain yang masih panjang dan lebar yang sekiranya masih bisa dijahit dipisahkan oleh para WBP kemudian dironce dan dijahit sesuai warnanya. Pesanan konsumen jadi dalam waktu 1-2 hari, sehari WBP bisa memproduksi 2-3 keset.
“Para karyawan di Rutan ikut mempromosikan dan memasarkan keset buatan WBP, banyak rekan-rekan atau tetangga yang ikut memesan keset yang dibandrol dengan harga Rp25.000 sampai Rp35.000,” tutur Eko.
Memang tidak semua WBP memproduksi keset di Rutan, hanya yang punya basic menjahit. “Kami berharap WBP mempunyai keahlian sehingga usai bebas dari Rutan ibu bisa kembali ke masyarakat, menjadi orang yang mandiri dan mampu membuka usaha sendiri, sehingga secara tidak langsung menjadi orang yang lebih baik lagi,” tukas Eko.