Ilmu Bahasa selalu mengalami perkembangan dan membutuhkan ilmu lain untuk berkolaborasi menciptakan sinergi baru dalam keilmuan. Kolabirasi ini menciptakan manfaat yang sangat berharga untuk kegiatan dan perkembangan ilmu lainnya. Salah satu bidang kajian di dalam ilmu bahasa adalah analisis wacana. Analisis wacana membuka ruang linguis untuk memnafaatkan kelimuannya untuk melakukan kegiatan dan kajian kritis terhadap suatu wacana.
Analisis wacana juga dapat diterapkan dalam bahan kajian berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kepolisian. Analisis ini menghasilkan sinergi anatara ilmu bahasa dan ilmu hukum yang dikuasai dan difahami oleh penegak hukum khususnya di kepolisian.
Bahasa di masyarakat dapat memberikan gambaran yang beragam. Bahasa memberikan warna dan maksud yang berbeda, bahkan bahasa akan memiliki efek dan makna yang berbeda jika memiliki konteks dan tujuan yang berbeda. Hal ini bergantung pada pembicara atau penulis dan pendengar atau pembaca.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Panggabean (2022) menyatakan bahwa bahasa tidak hanya mengungkapkan kebenaran, tetapi juga menyembunyikan kebenaran. Anggapan tersebut mucnul dalam kegiatan pembuatan BAP di kepolisian dimana terdapat penyidik dan terlapor dalam kasus tertentu di kepolisian.
Maka diperlukan kejelian dan kecermatan dari penyidik untuk menggali informasi dari terlapor yang dituamgkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Berdasarkan pada hasil BAP dan pengalaman para penyidik maka diperlukan peran atau kegiatan analisis wacana untuk membedah dan memperdalam serta menganalisis penggunaan bahasa di dalam hasil BAP penyidikan di kepolisian. Hal ini menjadi peran kajian linguistik semakin bertambah dan menghasilkan kajian linguistik forensik menjadi menarik untuk dikaji dalami.
Gayut antara linguistik forensik dengan analisis wacana dalam ilmu linguistik memberikan warna baru dalam bidang bahasa dan hukum. Hasil BAP yang dilakukan oleh penyidik di kepolisian menjadi data yang menarik untuk dikaji dalami melalui kegiatan analisis wacana kritis dalam bidang ilmu linguistik forensik.
Seorang penyidik harus meyakini bahwa Bahasa memiliki peran penting dalam proses pembuatan BAP. Penyidik memiliki wewenang penuh untuk menggali secara mendalam berkaitan kasus penting yang sedang ditangani. Maka berkaitan dengan hal ini diperlukan penyidik yang memiliki kemampuan, kecakapan dan pengolahan bahasa yang baik.
Analisis wacana dapat digunakan dalam kajian linguistik forensik yang secara bersama-sama digunakan untuk mengkaji bahasa hasil kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik melalui BAP dari kepolisian. Peran analisis wacana, linguistik forensik, ilmu hukum, dan ilmu linguistik menjadikan peran keilmuan menjadi sinergi menghasilkan kolaborasi keilmuan yang sangat unik dan menarik yang diharapkan dapat memberi manfaat dan kebaikan pada masyarakat.