Disetujui dan Dibangun Tahun Ini, Anggaran Pasar Banjarsari Rp 163 Miliar

Kota Pekalongan – Kabar baik terkait tindaklanjut pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan menemui titik terang. Pasalnya, pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan dijadwalkan bisa terlaksana Tahun 2023 ini. Kepastian ini didapat usai pembahasan terakhir Pemerintah Kota Pekalongan dengan Kementerian PUPR pada 16-18 Februari 2023 kemarin, dimana telah disetujui anggaran pembangunan Pasar Banjarsari sebesar Rp 163 miliar.

 

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Budiyanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (22/2/2023).

 

Menurutnya, usai disetujuinya anggaran tersebut, maka Pemkot Pekalongan tinggal menunggu proses lelang yang dilakukan oleh kementerian.

 

“Kemudian setelah ada hasil pemenang lelang, maka pekerjaan fisik pembangunan Pasar Banjarsari akan segera dimulai,” terang Budiyanto.

 

Budiyanto menyebutkan, Pasar Banjarsari ini akan dibangun secara multiyears berkonsep bangunan pasar tradisional dengan tiga lantai. Dimana, di lantai 1 diperuntukkan untuk kios pedagang sayuran, lantai 2 untuk pedagang konveksi dan lantai 3 untuk pujasera serta perkantoran.

 

“Bangunan ini terdiri dari 790 unit kios, 2.255 unit los, dan 128 unit toko dengan jumlah pedagang yang ditampung sekitar 3170 pedagang. Sementara, untuk luas bangunan di dalam pasar terdiri dari toko 3 m x4 m

Kios 2 m x 2,75 m dan los 1,25 m × 2 m. Untuk para pedagang sudah kami lakukan pendataan dan InshaAllah bisa tertampung semua,” paparnya.

 

Kabar baik pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan ini pun disambut baik oleh Syafa’ah (60), salah satu pedagang eks Pasar Banjarsari yang sementara ini menempati pasar darurat Patiunus usai kejadian kebakaran Pasar Banjarsari pada Tahun 2018 silam. Ia berharap, pembangunan kembali Pasar Banjarsari ini bisa segera terealisasi dengan zona yang bagus dan dipenuhi hak-hak pedagang dengan baik. Sebelum kejadian kebakaran pasar 5 tahun silam, Syafa’ah memiliki 3 kios di Pasar Banjarsari yang berada di lantai 1 kompleks paling depan.

 

” Kalau adanya kepastian pembangunan kembali Pasar Banjarsari di Tahun 2023 ini, tentu kami mewakili pedagang sangat senang sekali, karena sudah 5 tahun ini kami sementara menempati kios darurat yang kondisinya saat hujan sering banjir dan becek aksesnya, dan untuk meletakkan barang-barang dagangan sangat sulit karena terbatas tempatnya,” tutur Syafa’ah.

 

Pihaknya menyampaikan bahwa, Dindagkop-UKM juga sudah mendata para pedagang eks Pasar Banjarsari, dimana sesuai ketentuannya satu kios harus atas nama satu pemilik nama kios. Jika memiliki lebih satu kios, maka harus diatasnamakan anak/suami/ahli warisnya.

 

“Pendataan sudah dilakukan oleh Dindagkop-UKM. Namun, ketentuannya saat ini satu toko harus satu atas nama pemiliknya. Jadi, kalau Saya memiliki 3 toko, maka harus diatasnamakan Saya, suami, dan anak Saya, tetapi tidak menjadi masalah bagi Saya,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *