Kota Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berupaya menurunkan angka kemiskinan di Kota Pekalongan, dalam hal pemberian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) tak sekadar melakukan monitoring kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Kegiatan pemberdayaan terus digiatkan agar KPM PKH dapat semakin sejahtera, mandiri, atau tak miskin lagi, dan mengundurkan diri dari penerima PKH.
Koordinator PKH Kota Pekalongan, Taufiq Hidayat mengungkapkan bahwa untuk penyaluran PKH tahun ini masih ditunggu informasinya apakah secara tunai melalui atau nontunai. “Kepada para penerima bantuan PKH kami tak sekadar melakukan monitoring, memastikan bantuan sudah diterima atau belum serta memantau apakah KPM komitmen dalam hal pendidikan anak, pemeriksaan kehamilan dan kesehatan anak. Sejak tahun 2020 kami menggencarkan kegiatan pemberdataan agar pendapatan keluarga para penerima bantuan PKH bertambah,” ungkap Taufiq saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (17/1/2022).
Salah satu kegiatan pemberdayaan di Kelurahan Pasirkratonkramat kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk memanfaatkan tanak eks bengkok ditanam bibit nila sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat .
“Kami juga kerjasama dengan kelompok usaha bersama untuk memberdayakan penerima PKH agar tidak tergantung terus dengan bantuan ini. Kami pancing pola pikirnya, orang tua boleh kurang mampu tetapi anaknya tak boleh kurang mampu,” jelas Taufiq.
Bahkan bukan hanya pemberdayaan, pencegahan stunting juga dilakukan agar stunting tak menghambat pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan anak. “Tahun 2022 tercatat ada 11.201 penerima PKH sedangkan taken 2021 sejumlah 1.059 penerima. Terkait penerima PKH bukan menjadi kewenangan kami melainkan dari Kemensos RI,” tukas Taufiq.