Kota Pekalongan – Sebagai upaya membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19 Inklusif, Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children dan Migrant Care serta menggandeng sejumlah komunitas serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui puskesmas setempat tak henti-hentinya mengajak masyarakat mengambil kesempatan untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis keempat atau vaksin booster kedua. Hal ini karena vaksinasi terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Seperti yang terlihat dalam pelaksanaan vaksinasi inklusif yang menyasar sejumlah warga Podosugih yang dipusatkan di kediaman Ketua RT 02 RW 07 Kelurahan Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Rabu (1/3/2023).
Tim vaksinator Puskesmas Bendan, Deni menjelaskan bahwa, meski saat ini Pemerintah Pusat telah resmi mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh daerah di Indonesia sejak 30 Desember 2022 lalu, namun, warga Kota Pekalongan yang belum melakukan vaksinasi untuk tetap melakukan suntik vaksin. Hal ini dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang baik.
“Perlindungan kesehatan masyarakat menjadi hal utama yang harus tetap terjaga. Vaksin booster terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Mari kita ambil kesempatan menerima vaksin dosis ketiga ini sebagai ikhtiar menjaga kesehatan,”ucapnya.
Terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sering kali menjadi perhatian masyarakat, Deni menegaskan, berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan pemerintah, pemberian vaksin booster pada subyek penelitian sejauh ini tidak menunjukkan efek samping atau KIPI yang berat.
“Untuk waktu pemberian booster kedua, pemerintah merekomendasikan minimal enam bulan setelah suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster pertama,” ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan Koordinator Vaksinasi Inklusif dari perwakilan Karung Taruna dan komunitas Petanesia, Anis menyampaikan bahwa, pelaksanaan vaksinasi inklusif di Tahun 2023 ini, Migrant Care mencoba menerapkan skema baru untuk menyasar masyarakat rentan yang belum melengkapi dosis vaksinasinya baik kalangan lansia, disabilitas, para penerima bansos dan sebagainya.
“Saat ini kami menggunakan skema bekerjasama dengan pendamping PKH di beberapa kelurahan, data penerima PKH sangat banyak dan mereka penerima PKH khususnya lansia belum semuanya melakukan vaksinasi booster 2. Sehingga, kami mencoba hadir mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menggelar gerai vaksinasi inklusif baik di salah satu rumah warga maupun di kelurahan dan fasilitas umum lainnya,” terang Anis.
Anis menyebutkan, dalam setiap lokasi pelaksanaan vaksinasi inklusif ini menargetkan 150-200 sasaran masyarakat bisa tersuntik vaksin. Menurutnya, komitmen untuk memprioritaskan penyuntikan vaksin bagi masyarakat rentan perlu diikuti dengan penyelenggaraan vaksinasi yang inklusif dan proaktif. Diakui sektor ini capaiannya belum sesuai harapan, disebabkan beberapa hal seperti hambatan akses serta faktor informasi yang keliru. Sementara, kelompok masyarakat rentan terutama lansia berisiko tinggi mengalami gejala yang lebih berat saat terpapar virus Covid- 19. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi inklusif yang dijadwalkan secara keliling (mobile) ini, kata dia, akan terus dilakukan hingga Maret 2023 di Kota/Kabupaten Pekalongan.
“Alhamdulillah, di lokasi pelaksanaan vaksinasi hari ini sudah ada 68 orang yang sudah tersuntik vaksin, kebanyakan vaksinasi booster baik booster 1 maupun 2. Kepada seluruh warga Kota Pekalongan diharap bisa mengikuti vaksin booster ini. Datanglah ke fasilitas kesehatan terdekat atau gerai vaksinasi yang diinisiasi oleh Migrant Care ini secara terjadwal. Vaksin diberikan gratis tidak dipungut biaya. Hal ini demi kebaikan kita semua agar bisa terbebas dari pandemi ini, dan perekonomian kembali pulih,” pungkasnya.