Kota Pekalongan – Hujan dengan intensitas lebat-sedang disertai angin yang terjadi di Kota Pekalongan sejak Rabu malam hingga Kamis pagi 22-23 Februari 2023 menyebabkan genangan di beberapa titik dan wilayah di Kota Pekalongan.
Hal ini diungkapkan Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo berdasarkan laporan situasi cuaca ekstrem dan genangan hujan, Kamis (23/2/2023). “Sebagian besar genangan drainase Kota Wilayah Pekalongan Barat mengarah ke Sungai Bremi mengakibatkan limpas khususnya sisi Timur sungai menyebabkan pemukiman sekitar tergenang. Hujan juga menyebabkan debet sungai banger meningkat di beberapa ruas jalan perkotaan di Kota Pekalongan tergenang,” terang April.
Disebutkan April bahwa perkiraan BMKG, hal tersebut disebabkan adanya dinamika atmosfer yg berdampak pada peningkatan curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia (Banten, DKI, Jateng, Jatim, Sulsel, NTB, NTT). “Adapun wilayah yang terdampak genangan antara lain Tirto Kampung Baru (20-50 cm), Sidomulyo PKK (20-40 cm), Jl Kurinci dan sekitarnya (20 cm), wilayah Kelurahan Klego Jl Patiunus Gg 4 dan sekitarnya (15-20 cm), Jl Kusuma Bangsa, WR Supratman, Merak dan Wilayah Panjang Wetan (10-25 cm), Jl Veteran, Pabean dan wilayah Padukuhan Kraton (10-20 cm), Wilayah Degayu Clumprit (20-35 cm), wilayah Bandengan (25-30 cm), wilayah Poncol (10-20cm), Jl Merak, Tentara Pelajar, Jl Truntum, Jl Teratai, Jl Semarang, Jl Surabaya, Jl Bahagia (10-20 cm), dan sebagainya,” papar April.
Dari kejadian ini disebutkan April ada pengungsi di sejumlah titik sebanyak 82 jiwa (data pukul 10.45) yakni 71 jiwa warga Kelurahan Tirto Kampung Baru RW 08 mengungsi di TPQ Al Hikmah, 3 jiwa warga PKK mengungsi di Eks Kelurahan Kraton Kidul, 4 jiwa di Masjid Al Ikhlas Tirto, dan 4 jiwa di Masjid Al Islah Kel Poncol. “Selain itu dampak lainnya yakni satu rumah rusak sedang akibat tertimpa material atap akibat angin kencang dan hujan di Kelurahan Banyurip,” kata April.
Diungkapkan April, upaya yang dilakukan BPBD Kota Pekalongan yakni melakukan koordinasi Lintas Sektor terkait penanganan kedaruratan melibatkan seluruh unsur Pemda, TNI, Polri, relawan dan masyarakat, monitoring dan patroli dampak cuaca ekstrem. Kemudian melakukan evakuasi dan assesment warga masyarakat terdampak serta mensiagakan dan aktivasi posko kebencanaan serta Informasi dan layanan data kebencanaan serta menfasilitasi pengungsian dan sapras pendukung pengungsian dengan memastikan ketersediaan logistik kebutuhan dasar pengungsian terpenuhi.