Kajen – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan kembali menggelar Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Pelajar dan Umum Tingkat Kabupaten Pekalongan. Kegiatan yang sempat ditiadakan selama 3 tahun karena Pandemi Covid-19 ini akhirnya dapat kembali diselenggarakan di Gedung Islamic Centre, Kedungwuni, Selasa (14/6) pagi.
Penyelenggaraan MTQ menyusul melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Pekalongan dan status Level PPKM Kabupaten Pekalongan saat ini telah turun menjadi Level 1. Kegiatan dapat kembali dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan apresiasi atas teselenggaranya kegiatan tersebut. Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan MTQ.
Menurutnya, seluruh peserta merupakan anak-anak terpilih walaupun baru berstatus sebagai peserta saja tetapi sudah merupakan sesuatu yang patut dibanggakan karena menunjukkan anak tersebut bisa membaca Al Qur’an dengan baik serta merupakan sebuah prestasi telah menjadi perwakilan dari sekolah atau Kecamatan yang diwakilinya.
“Dari ratusan atau ribuan anak di Kabupaten Pekalongan ini, adik-adik semuanya, anak-anakku semuanya yang terpilih hari ini merupakan anak-anak yang luar biasa,” ungkap Fadia.
Pada kesempatan itu Fadia juga menunjukkan dukunganya dengan meminta para peserta untuk tampil percaya diri.“Jangan takut, jangan minder, harus berani karena kalau sepintar apapun juga jago seperti apapun, latihan kayak apapun kalau minder itu susah nanti,” ujar bupati.
Dia juga berpesan agar para peserta tidak perlu terlalu memikirkan hasil akhir dari perlombaan MTQ tersebut dan menurutnya, yang terpenting peserta berani menunjukkan kemampuan dalam lomba MTQ serta tumbuh rasa percaya diri dalam diri peserta. “Menang kalah urusan belakangan yang penting lomba dulu dan tidak minder dulu,” kata Fadia.
Melalui kegiatan MTQ yang diselenggarakan, Fadia berharap anak-anak di Kabupaten Pekalongan dapat menunjukkan kemampuannya membaca Al-Qur’an sehingga akan ditemukan bibit-bibit berprestasi yang nantinya dapat mengharumkan nama Kabupaten Pekalongan di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.
Sebagai motivasi, Fadia mengatakan bahwa tahun ini pemkab telah memberikan insentif kepada para Hafidz dan Hafidzoh di Kabupaten Pekalongan sebesar Rp. 500.000 per orang. Melalui insentif tersebut, diharapkan semboyan Kota Santri dapat terus ditegakkan dan anak-anak Kabupaten Pekalongan bisa membaca Al-Qur’an.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Subagyo melaporkan sampai dengan tanggal 14 Juni 2022, kegiatan MTQ diikuti sebanyak 206 peserta yang terdiri atas 211 peserta pelajar dan 86 peserta umum. “Jumlah keseluruhan ada 297 peserta,” kata Bagyo.
Bagyo menuturkan, peserta kategori pelajar diikuti oleh pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA putra putri dari 19 Kecamatan. Sedangkan dari kategori peserta umum diikuti oleh peserta anak, remaja dan dewasa putra dan putri. Nantinya seluruh peserta akan berkompetisi dalam beberapa cabang perlombaan.
“MTQ pelajar ada putra/putri dari Tilawah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Tartil diikuti dari SD/SMP dan SMA. Tahfidz 1 Juz dan Tilawah untuk SMP dan MTs dan Tahfidz 5 Juz dan Tilawah untuk SMA dan MA. MTQ umum terdiri dari Tilawah anak, Tilawah remaja, Tilawah dewasa. Tahfidz 1 Juz dan Tilawah, Tahfidz 5 Juz dan Tilawah, Tahfidz 10 Juz, Tahfidz 20 Juz, dan Tahfidz 30 Juz,” papar Bagyo.
Lebih lengkap, kejuaraan MTQ ini memperebutkan gelar terbaik dan pemenang lomba akan mendapatkan piala, piagam, serta uang pembinaan. Kegiatan dijadwalkan berlangsung hingga 15 Juni 2022.