Bersama Himpaudi, Inggit Berbagi Keceriaan Anak Terdampak Banjir

Kota Pekalongan – Sejak dibuka titik-titik pengungsian di wilayah yang banjir, Tim trauma healing Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Pekalongan mulai bergerak melakukan tugas kemanusiaan untuk mengurangi gangguan psikologis seperti kecemasan maupun kepanikan yang dirasakan anak-anak, salah satunya di Masjid Al-Hikmah RT/RW 004/008, Kelurahan Tirto, Kamis sore, (5/1/2023).

Ketua Pokja Bunda PAUD, Sherly Imanda Hidayah menuturkan setelah mengetahui banjir menggenangi hampir seluruh wilayah Pekalongan Utara, Barat dan Timur, pihaknya segera melakukan koordinasi terkait kesiapan tim trauma healing baik HIMPAUDI maupun Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI), “Kita siapkan teman-teman untuk terjun ke lokasi pengungsian dan khususnya di tempat yang memang banyak anak tetapi belum tersebut,” tandas Sherly.

Dalam kegiatan di Masjid Al-Hikmah, tim trauma healing memberikan hiburan anak-anak dengan bercerita, bermain, bernyanyi, dan memberikan motivasi untuk tetap belajar sebab beberapa sekolah di daerah tersebut, belum bisa melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka, “Juga kita bagikan sekitar 50 bingkisan jajan untuk anak-anak disini, mudah-mudahan segera surut dan mereka tetap bisa ceria, sehat dan bersekolah kembali,” harapnya.

Sementara itu, Bunda PAUD sekaligus ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang juga terjun langsung pada kegiatan tersebut mengaku terharu melihat kecerian anak yang luar biasa meskipun mereka belum bisa pulang ke rumah masing-masing karena kondisi banjir masih mengenangi, “Antusias anak-anak luar biasa, campur aduk saya melihat mereka masih bisa tertawa dan sehat, walaupun dibalik itu mereka tidak bisa bersekolah, aktivitasnya terhambat, rumahnya kebanjiran,” katanya.

Selain menghibur anak-anak, ia juga sempat berbincang dengan pengungsi lain, dalam kesempatan ini, Inggit terus memberikan motivasi untuk selalu bersyukur dengan kondisi apapun, “Mudah-mudahan dengan adanya trauma healing tidak hanya anak-anak, orang dewasa disini bisa terhibur merasakan ada yang memperhatikan, menghibur, tidak sendirian dan mudah-mudahan banjir lekas surut,” pungkas Inggit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *