Kota Pekalongan – Agar benar-benar sanggup bersaing dan terjun ke dunia kerja maupun wirausaha, yang dibutuhkan adalah skill bukan hanya kemampuan teori saja, pelatihan keterampilan kerja menjadi akses untuk memperdalam skill tersebut. Seperti yang disampaikan oleh salah satu instruktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Nisfisano Kota Pekalongan, Nakiroh.
Nakiroh menuturkan, selain membekali peserta pelatihan berbagai keterampilan seperti tata busana, desain busana, handycraft, hantaran, bordir, tata boga dan beauty hijab, pihaknya juga melakukan pemantauan dan pendampingan, sejauh mana kemajuan peserta usai lulus pelatihan. Disampaikan Nakiroh, 100 persen lulusannya berwirausaha mandiri, “Kami pantau sejauh mana kemajuan peserta apakah masih jalan di tempat atau ada kemajuan, tetapi memang mereka lebih senangnya berwirausaha mandiri,” tuturnya.
Meskipun lulusannya banyak berwirausaha, LPK Nisfisano juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk penempatan kerja bagi lulusan yang tidak ingin berwirausaha mandiri.
Dijelaskan Nakiroh, lembaga ini mempunyai program pendidikan kewirausahaan sinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI secara gratis bagi masyarakat usia 15-25 tahun yang tidak bekerja dan tidak mampu melanjutkan pendidikan, “Di tahun ini kami akan didik peserta program pendidikan kewirausahaan tata busana, tetapi untuk pendaftaran memang sudah tutup, namun jika ada ada yang masuk tetap ditampung, akan kita latih selama 40 hari dan setelah selesai diberikan mesin jahit 1 unit per orang, pendampingan dan pembinaan juga MOU perbankan untuk permodalan,” imbuhnya.
Nakiroh mengajak masyarakat yang ingin mengikuti program pendidikan kewirausahaan dapat mengirimkan fotocopy KK, KTP, Ijazah terakhir, pas foto background merah dengan menyertakan nomor telepon aktif ke LPK Nisfisano yang berlokasi di Jl. Jlamprang Klego Gg.2 No.4, kecamatan Pekalongan Utara atau menghubungi nomor 0858-7011-1336.
Dengan bekerjasama dengan beberapa instansi, seperti Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan, Kelurahan setempat, Kemendikbud Ristek serta Kementerian Ketenagakerjaan, ia menyampaikan, dengan menyalurkan ilmu keterampilan dapat tercipta lapangan kerja agar mampu membantu pemerintah mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan juga meningkatkan perekonomian daerah.